Thursday, January 28, 2016

5 LANGKAH MENULIS SKENARIO OTODIDAK ITU MUDAH

Assalamualaikum … dan salam sejahtera buat para pecinta film dan kalian yang hobi menulis cerita. Kali ini saya ingin berbagi tips sederhana mulai menulis skenario otodidak. Semoga sedikit cerita pengalaman saya ketika pertama kali memulai belajar menulis skenario secara otodidak bisa bermanfaat buat yang mampir di blog ini. Ada beberapa masalah dasar yang sebenarnya sederhana ketika mau menulis skenario film, misalnya :

   1.      Pertama apa dulu yang harus dilakukan untuk menulis skenario?

·      Jawab :
LANGKAH PERTAMA, tentu siapkan alat atau perangkat buat menulis. Jaman sekarang jelas sangat dibutuhkan komputer atau Laptop. Tapi jangan mesin tik. Saya yakin  penerima naskah di PH (Production House) tidak akan mau membacanya. Lebih baik pakai bulpoint dan kertas. Disalin dulu draft ceritanya, kemudian ke rental komputer untuk mengetik cerita yang sudah disiapkan. Simpan hasilnya di Flash disc, setelah siap baru diprint. Jangan gengsi ke rental komputer untuk nulis naskah, karena saya juga mengalami hal itu. Setelah dapat honor baru bisa beli laptop sendiri. Sip..

   2.      Setelah perangkat siap, apa sudah bisa mulai menulis?

·      Jawab :

Bisa, gunakan LANGKAH KEDUA buat konsep cerita yang unik dengan caratentukan dulu :
a.  Jenis (genre) ceritanya : Teenlit (remaja), Komedi, Religi (cerita bernafaskan agama), Horor, Misteri atau genre apa saja. Saran saya tentukan genre cerita yang paling disukai, supaya pada saat menulis bisa lebih mudah mengembangkan alur ceritanya.

b.  Lalu tentukan Tema cerita (gagasan utama atau pokok bahasan dalam cerita). Contoh : Genre ceritanya Misteri, tema cerita tentang “kisah-kisah misteri urban lagend di Indonesia.”

c.    Setelah itu buat daftar beberapa Judul cerita dari tema yang di pilih. Jangan cuma satu judul! Minimal 3 - 5 aternatif judul cerita.  contoh :
Alternatif Judul  dari tema cerita diatas :
-          Keramat Kamar no 13
-          Tumbal Trowongan Cassablanca
-          Misteri Malam Jumat Kliwon

Kenapa harus buat beberapa alternatif judul cerita? Buat satu judul aja kan cukup?

Jawab : 
Kalau cerita itu cuma buat di baca sendiri, cukup. Tapi kalau untuk mengajukan cerita ke PH, jelas sangat kurang. Karena kalau 1 judul cerita di tolak PH, masih ada beberapa peluang alteratif pada judul cerita lain yang bisa diterima. Sedangkan kalau cuma 1 judul cerita yang diajukan terus di tolak, ya sudah hilang peluang untuk cerita kita di terima PH itu. Sebaiknya jangan sampai anda membuang-buang peluang. Karena peluang itu sangat langka.

Sebenarnya penentuan judul itu bebas. Boleh di awal atau di akhir cerita. Maksudnya kalau judul dirasa malah membuat susah untuk mengembangkan cerita, lebih baik judul di tentukan akhir cerita. Yang penting ceritanya tidak menyimpang dari tema yang sudah ada. Setelah menentukan genre, tema dan judul, kemudian pilih yang paling menarik lalu buat ringkasan ceritanya berdasarkan tema dan judul yang sudah ditentukkan.  

   3.      Ringkasan cerita, apa gunanya? Bukannya lebih enak langsung menulis ceritanya?

·      Jawab :

Enggak juga. Anda bisa buktikan dengan menggunakan LANGKAH KETIGA yaitu buat ringkasan yang tidak bertele-tele. Singkat pada inti cerita dan tidak melebar ke mana-mana. Ringkasan cerita sebenarnya justru banyak membantu pada saat menulis. Ada 3 jenis ringkasan cerita yang biasanya di minta PH atau stasiun TV :

a.     Sinopsis.
Sinopsis adalah cerita singkat atau ringkasan/rangkuman cerita. Biasanya sinopsis diminta pertama kali sebagai bahan acuan cerita yang diajukan ke PH. Panjang sinopsis berkisar antara 1 – 2 halaman.

b.     Treatment.
Sebenarnya treatment hampir sama fungsinya dengan sinopsis. Hanya saja dalam treatment penjabaran alur ceritanya lebih detail (lebih di kembangkan dari sinopsis). Biasanya 2 – 5 halaman. Memang jarang PH yang meminta treatment. Tapi tidak ada salahnya kita paham tentang treatment. Jadi kalau ada PH yang meminta treatment, kita sudah siap.

c.     Plot.
Plot adalah ringkasan cerita yang dibuat per scene (adegan). Plot biasanya diminta PH (Production House) setelah Sinopsis atau treatment di setujui. Plot dibuat agar PH bisa mengontrol alur cerita per scene/adegan yang akan dibuat penulis dalam skenario. 

Contoh cuplikan plot :

1.      EXT. RUMAH MARNI – HALAMAN - MALAM
      Marni, Gani, Giman, Juragan Zainudin

Warga berkerumun di halaman depan rumah Marni. Semua berteriak, “bakar.!! Bakar dukun santet..!” Gani suami Marni diarak ketengah halaman rumah. Sementara Marni hanya bisa menangis sambil berteriak memanggil nama Gani suaminya. Marni bersimpuh menangis tak berdaya melihat suaminya mati dalam kondisi yang mengenaskan, tak sadar kandungan Marni mengalami pendarahan. Tapi tak ada seorangpun yang memperdulikannya.

2.      EXT. JALANAN – MALAM
      Laki-laki 1, Kimun, Jalu
      
      1 bulan kemudian.

     Kimun bercerita tentang malam jumat kliwon pada Jalu, yang katanya Pamali keluar malam bisa kena bala (sial). Jalu tidak percaya. Tapi Kimun membenarkan Pamali keluar pada malam jumat kliwon, apalagi malam jumat kliwon 1 bulan yang lalu adalah saat kematian Gani si dukun santet yang di bakar oleh warga. Cerita Kimun terasa semakin mencekam setelah mereka sadar kalau malam itu adalah malam jumat kliwon. Belum lagi sirna ketegangan yang mereka rasakan, mereka kemudian dikejutkan oleh kemunculan sosok seram menyerupai mayat hidup Gani yang ingin menuntut balas. Mereka kemudian lari ketakutan.

      3.      EXT. JALANAN – MALAM
      Laki-laki 1, Kimun, Jalu

    Warga gempar ketika menemukan anak buah juragan Zainudin yang tertinggal saat mereka lari di temukan mati. 

      dst ...

     Beberapa PH yang biasanya meminta Plot adalah PH In House dari stasiun TV. PH In House adalah beberpa PH yang sudah dipilih oleh stasun TV sebagai rekanan dalam memproduksi film/sinetron.

    Yang perlu jadi catatan, sebenarnya Treatmen dan Plot lebih banyak dipakai sebagai acuan tambahan saja setelah sinopsis, jika diperlukkan. Pada umumnya sinopsis saja sudah cukup sebagai bahan acuan cerita ke PH sebelum menulis skenario.


4.      Kayaknya menulis skenario susah juga ya, banyak aturannya?

·      Jawab :
Sebenarnya malah lebih gampang menurut saya, gunakan LANGKAH KEEMPAT yaitu pahami aturan dalam menulis skenario, anda akan merasakan menulis skenario lebih mudah dari pada menulis artikel atau novel.

Kenapa menulis skenario lebih gampang? Karena saat menulis skenario penulis tidak perlu lagi memakai kata kiasan untuk menggambarkan sebuah situasi atau peristiwa. Semua sudah dimudahkan dan diatur dalam rambu-rambu (patokan daar) penulisan skenario. 

Beberapa hal yang wajib di ketahui penulis skenario, contoh :


MISTERI MALAM JUMAT KLIWON
By : koko bz

Dalam sebuah skenario, cerita dibagi atas beberapa adegan atau yang disebut scene. Contoh beberapa istilah penulisan dalam 1 scene. 

    1.      Nomer scene, gunanya untuk menandai jumlah scene/adegan dalam sebuah                   skenario.
    2.      Keterangan lokasi :
                  -          EXT (exterior) : lokasi adegan di luar ruangan,
                  -          IN (Interior) : lokasi adegan di dalam ruangan.
                  -        I/E (Interior/exterior) : lokasi adegan terjadi antara luar dan dalam                                       ruangan, seperti : Teras rumah, koridor jalan dll..
    3.      Keterangan lokasi/tempat.
    4.      Keterangan detail lokasi/tempat.
    5.      Keterangan waktu.
    6.      Casting pemain atau keterangan pemain yang ada dalam 1 scene.
    7.      Diskripsi, keterangan pristiwa yang terjadi.
    8.      Nama pemain.
    9.      Sisipan (keterangan ekspresi pemain).
    10.  Dialog pemain.
         11.  Transisi (penanda batas akhir sebuah scene untuk berpindah ke scene/adegan                 berikutnya)

Gampang kan? Sedikit tambahan … Menulislah dengan hati.

   5.      Menulis dengan hati. Maksudnya?
   
   Ya mulai menulis aja, tapi hasilkan sebuah karya yang menarik seolah kita berada dalam cerita itu.       LANGKAH KELIMA jangan buat cerita ala kadarnya. Buatlah cerita yang istimewa, karena             menulis itu adalah seni.

    Kok bisa dibilang seni?

·       Jawab :
Ya bisa. Apalagi sampai membuat pembaca terhanyut, jelas perlu sentuhan seni menulis didalamnya. Setuju? Syukurlah kalau anda mulai setuju jadi saya tidak terlalu susah menjawabnya.

Bayangkan kalau seorang penulis menulis cerita skenario, novel, puisi dsb seenaknya kayak anak SD yang baru belajar nulis atau belum punya pengalaman menulis cerita, artikel atau sejenisnya. Saya jamin orang pasti malas membacanya. Akibatnya bisa kiamat!  Hehe…

Yakin diri anda kalau menulis skenario itu gampang. Dan jangan pernah membuang cerita yang paling jelek sekalipun. Karena cerita itu bisa berguna suatu saat nanti. Sudah beberapa kali terjadi, cerita-cerita yang saya anggap tidak laku beberapa bulan bahkan beberapa tahun kemudian bisa terjual. 


SELAMAT MENCOBA, DAN SEMOGA SUKSES, AMIN...



8 comments:

  1. Sya mau tanya2 dong ka, saya kan mau (belajar) menulis skenario. Tapi jujur saya takut, takut ditolak, takut ide saya dijiplak /? apalagi nanti saya ngirimnya lewat pos /? gitu :'
    Bisa kasih saran gak ka?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hi Vina..
      mendingan jangan kirim lewat pos. lebih baik datang langsung aja ke PH mana yg jd target kamu. cari kenalan dan cari infonya ke mana/siapa naskah itu sebaiknya di serahkan.
      setelah itu jangan lupa di fillow up, cari kabar kelanjutannya. jangan takut di tolak. Saya yakin penulis itu kaya ide. Awal memang deg degan, tp selanjutnya akan enjoy. semoga sukses...

      Delete
  2. Kak sy baru belajar nulis, apa sebaiknya saya posting aja dulu di blog, sy blum percaya diri ngirim k PH. Tapi walaupun blum bagus saya juga takut ide cerita saya dengan mudah dicopas orang lewat blog. Gimna tuh kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Diah..
      eanknya sih kalo Diah udah punya cerita, minta temen-temen dekat dulu baca, lalu meluas ke sekitarnya. kamu bisa liat gimana respon mereka sama cerita yg kita buat? Kalo ok lanjutkrim k PH". kalo di bilang jelek jangan patah semangat. krn kita buat cerita untuk di nikmati org.jd yg wajib untuk menilai adalah mereka pembaca atau penonton. layak tidaknya mereka yg menentukan. PH sih tinggal ikut kemauan penonton.. smg sukses ya..

      Delete
  3. Kak, apa bisa sy kirim skenario nya ke email kaka? Sy baru belajar nulis, masih banyak kesalahan, mungkin kaka bisa bantu koreksi. Trimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Diah..
      bisa, tapi maaf kalo ga bisa buru-buru jawabannya. tp insyaAllah sy usahkan kasih respon.. kita sama"belajar.. smangat ya..

      Delete
  4. Mlm Koko bz sya bhonie luchu punya hobi membuat cerita bahkan seperti skenario mohon bantuan nya ph mna ya yang bisa menampung karya sya ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. malam jg mas Putu Alvin,
      banyak kok PH yg bisa nerima skenario atau konsep cerita. Salah stunya ad di Menu Pruduction House alamatnya. Contoh Sinemart, ASProduction, Lunar Jaya Film dst...

      Gampangnya gini liat aja di TV program apa yg lagi tayang umumnya cerita Lepas atau FTV mau percintaan, Religi atau jenis lain biasanya butuh cerita" untuk episode selanjutnya. tinggal kita harus bersaing dengan yg lain.. smoga sukses..

      Delete